Manfa'at Siwak Untuk Kesehatan Gigi

Penelitian ilmiah modern
mengukuhkan, bahwa siwak mengandung zat yang melawan pembusukan, zat
pembersih yang membantu membunuh kuman, memutihkan gigi, melindungi gigi
dari kerapuhan, bekerja membantu merekatkan luka gusi dan
pertumbuhannya secara sehat, dan melindungi mulut serta gigi dari
berbagai penyakit. Sebagaimana telah terbukti bahwa siwak memiliki
manfaat mencegah kanker.”
Dalam
penemuan ini terdapat dua mukjizat bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Mukjizat pertama, yaitu manfaat-manfaat yang tampak pada
siwak. Dengan ini, berarti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
adalah orang pertama yang memerintahkan melindungi mulut dari berbagai
macam penyakit. Mukjizat kedua, yaitu bagaimana Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam bisa mengetahui dari sekian juta jenis pohon-pohonan,
bahwa pohon siwak (saludora persica) mengandung banyak manfaat bagi
manusia?
Inilah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menganjurkan kita untuk bersiwak,
“Siwak adalah pembersih mulut dan sebab ridhanya Rabb.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Selain
efek-efek higienis, siwak juga menstimulasi BAS (Biologically Active
Spots = Titik Aktif Biologis) yang terletak di antara gigi dan gusi.
Titik-titik ini mengatur enam organ (telinga, mata, hidung, lidah, dan
oesophagus (saluran makanan dari mulut ke perut), tiga pasang cells
(wedge shaped, rahang atas, ethmoid), sinus, sendi temporal rahang
bawah, dan 28 saraf tulang belakang yang mengatur fungsi-fungsi secara
praktis semua organ, otot, dans endi pada ekstremitas atas dan bawah.
Titik-titik
yang sama mengatur fungsi sejumlah organ seperti empedu dan kantong
empedu, liver, ginjal, perut, pancreas, limpa, paru-paru, jantung, usus
besar dan usus kecil.
Terpijitnya BAS
pada mulut oleh siwak akan meredakan rasa sakit dan menurunkan
ketegangan otot-otot neurorefleks yang disebabkan oleh osteochondros
(sejenis penyakit tulang). Penggunaan siwak secara teratur, selain
mencegah penyakit, ia juga mengatur perkembangan 70 BAS dan membantu
pikiran kita agar jernih. Dengan demikian, sebatang siwak yang digunakan
dengan penuh keimanan dapat menggantikan peran dokter spesialis.
Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak
Hasil
penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh (1995) terhadap kayu siwak
menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat
membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta
memelihara gusi.
Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
- Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
- Kandungan kimia, seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Menurut
laporan Lewis (1982), penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah
dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida,
fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil penelitian Farooqi
dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin C. Kandungan
kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana
trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan
gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan
silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur
dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna
bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan
memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang
dihasilkan oleh bakteri.
Penelitian
lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta
gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk
siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi
secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak,
karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara
sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada
sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia
menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut
menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan
dibudidayakan.
Waallahu 'Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar